MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI
MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI
1. Pentingnya Rasa Percaya Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri
serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak
terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling
(2005:87), percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang
tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada
kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
2. Ciri – ciri Orang yang Mempunyai Rasa Percaya Diri
Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai rasa percaya diri
dan tidak? Ternyata ada banyak hal yang membedakan mereka antara lain:
a.
Berani Tampil Beda
Orang yang PD adalah
sesorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia mengerti kebutuhan
dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia seorang yang berani tampil
beda, tentunya dalam hal positif.
b. Berani Menerima
Tantangan
Bukankah ketika kita belum
mencoba, kita belum tahu persis kapankah kesiapan kita? Berani menerima
tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru.
c.
Asertif
Asertif berarti tegas,
punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang PD tentu bersikap
tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya” dan kapan saat
untuk berkata “tidak”.
d. Mandiri
Seorang yang PD adalah
seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan kekuatan dirinya dalam
emngatasi permasalahan.
e.
Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah
Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi permasalahan hidup.
3.
Manfaat Rasa Percaya Diri
a.
Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh
orang lain.
b.
Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
c.
Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu
secara efektif dan efisien.
d.
Memandang semua hal secara optimis.
e.
Kualitas kepribadian akan meningkat
f.
Mampu mengontrol emosi dengan baik.
g. Hidup akan lebih sistematis.
Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri
Rasa Percaya Diri tidak muncul begitu
saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu dalam pribadi seseorang sehingga terjadilah
pembentukan rasa percaya diri. Secara garis besar, terbentuknya rasa percaya
yang kuat terjadi melalui proses sebagai berikut:
a.
Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses
perkembangan yang melahirkan kelebihan – kelebihan tertentu.
b.
Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan
yang dimiliknya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu
dengan memanfaatkan kelebihan tersebut.
c.
Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelamahan
yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau kesulitan
menyesuaikan diri.
d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.
4. Membangun Rasa Percaya Diri
Rasa Percaya Diri
sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang akan merasa
kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Berikut
ini ada tujuh (7) pilar untuk membangun rasa percaya diri yang dikutip dari
buku Sukses Membangun rasa Percaya Diri
karya Wishnubroto Widarso, antara lain:
1.
Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar
yang sama yaitu, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari
kebahagiaan kita sendiri.
2.
Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai
minat dan hobi sendiri, dan berani secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran
sendiri, serta melakukan apapun yang menjadi minat dan hobi, sejauh itu tidak
merugikan orang lain.
3.
Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya
dengan sungguh – sungguh.
4.
Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu
dilakukan.
5.
Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya
keunggulan/kelebihan disamping kelemahan/kekurangan.
6.
Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat
yang sama mampu menegakkan haknya sendiri.
7.
Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya
memandang wajah dan mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative lama
(bukan seperti pAndangan sekilas saja), berdiri tegak dengan kaki lurus dan
berat badan ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong ke salah satu sisi);
duduk dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk membungkuk atau
meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak tetapi tidak
mendongak; artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini
seharusnya memang muncul secara alamiah, tetapi bukan berarti tidak dapat
dipelajari. Kita dapat belajar dan berlatih menggunakan bahasa nonverbal
tertentu sebagai salah satu cara membangun rasa percaya diri kita.
Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda sudah paham mengenai apa dan bagaimana rasa percaya diri itu. Andapun memahami betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri. Nah, sudahkah Anda termasuk orang yang percaya diri alias PD? Kalau belum, mulailah dari sekarang. Konsultasikan dengan Guru BK kalian. Tak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri.