MENGENAL KARIR
MENGENAL KARIR
A.
Pengertian Karir
Langkah awal yang mesti kita ketahui yaitu pengertian karir itu sendiri.
Terdapat berbagai penjelasan mengenai yang dimaksud dengan karir yang
membedakannya dengan aktivitas lain yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
penghasilan, diantaranya dalam kamus Bahasa Inggris dalam Winkel & Hastuti
(2007), terdapat beberapa kata yang sama-sama menunjuk pada pengertian
pekerjaan seperti employment, job, occupationI, dan career,
namun setiap kata tidak mencakup aspek-aspek yang sama dari makna yang
terkandung dalam suatu pekerjaan. Kata employment dan job lebih
menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya dan
memandangnya sebagai sumber kepuasan pribadi yang bersifat non-ekonomis.
Kata Occupation lebih menekankan aspek bahwa seseorang merasa
terlibat di dalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan diri untuk memegang
pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi keterlibatannya masih
dapat dibatasi pada jam-jam bekerja saja. Kata Vocation dan career lebih
menekankan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup
yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan serta mewarnai seluruh gaya
hidupnya (life style) tanpa mengesampingkan kedua aspek lain yang
disembunyikan di atas.
Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
karir merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang tidak semata-mata dikarenakan aspek materi saja melainkan
aktivitas itu sudah menjadi panggilan jiwanya. Dimana, akhirnya aktivitas itu
menghasilkan rangkaian pengalaman-pegalaman karena itu dilakukan dalam jangka
waktu yang lama.
B.
Pentingnya Pemahaman akan Pilihan Karir
Masih banyak diantara kita yang memilih suatu pekerjaan hanya berdasarkan
pada aspek eksternal semata, entah itu karena gengsi, materi, ikut-ikutan
dengan teman, ataupun karena pilihan orang tua. Tanpa mereka sadari
bahwa apapun keputusan mereka saat ini mengenai pilihan karirnya hal ini akan
berdampak pada kehidupan mereka kelak yang tidak hanya berdampak pada karir
mereka kedepan tapi juga aspek pribadi dan sosial. Herr, Cramer & Niles
dalam (Glading, 2012) juga mengemukakan bahwa penghasilan, stres, identitas
sosial, arti, pendidikan, pakaian, hobi, minat, teman, gaya hidup, tempat
tinggal, dan bahkan karakteristik kepribadian terkait dengan kehidupan kerja
seseorang. Selain itu Hurlock (1980) juga mengemukakan bahwa banyak kasus dalam
memilih bidang kerja yang tidak cocok dengan bakat dan minat (suara hati kecil)
tetapi dipilih karena besarnya pengaruh sosial yang ada, justru menimbulkan
ketidakpuasan terhadap hasil karnya, tidak merasa mencintai tugasnya dan
prestasi kerja menurun. Hal ini cukup memberikan alasan betapa pentingnya kita
melakukan berbagai pertimbangan sebelum memilih karir tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan sebelum memilih
karir tertentu. Jika kita mengacu pada teori Donald Super maka kita perlu
mempertimbangkan dua aspek yaitu faktor internal dan eksternal dari diri kita.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu sendiri seperti
kebutuhan, sifat-sifat kepribadian serta kemampuan intelektual (bakat dan
minat), sementara faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
individu, seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, tuntutan lingkungan
kebudayaan, dan kesempatan/ kelonggaran yang muncul. Namun, menurut Donald
Super pemilihan karir tetap dititikberatkan pada faktor internal seseorang.
C.
Kesesuaian antara Karakter dan Pilihan Hidup
Dalam memilih karir selain karena faktor
eksternal tentunya juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal, contohnya
adalah karakter yang dimiliki oleh masing-masing individu. Terdapat beberaa
jenis tipe kepribadian yang dimana dalam pemilihan karir hal ini dapat
menjadi salah satu pertimbangan. Berikut ini adalah tipe-tipe kepribadian
menurut John Holland
1. Tipe Realistik
Orang yang realistik menguasai lingkungan
sosial dan fisiknya dengan memilih tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan tugas-tugas
yang memerlukan penilaian yang obyektif, konkret, manipulasi benda-benda,
alat-alat binatang dan mesin-mesin; dan menghindari tujuan, nilai-nilai yang
memerlukan kesubyektifan, intelektual, ekspresi artistik, dan keterampilan
serta kepekaan sosial.
Berikut ini adalah karakteristik orang-orang
realistik ditinjau dari beberapa aspek:
a.
Tujuan dan nilai-nilai: Lebih menyukai pekerjaan yang berkaitan
dengan pertanian, teknik, kecakapan berdagang,
dan pekerjaan teknik mesin. Memiliki nilai-nilai konvensional, terutama
nilai-nilai ekonomis. Menganggap bahwa nilai-nilai estetis tidak begitu
penting.
b.
Peranan yang lebih disukai dan identifikasi: Suka atletik, bersifat kelaki-lakian, tidak
sosial, berperan sebagai anggota biasa atau peserta; menghindari peran sebagai
pengawas atau pemimpin.
c.
Aktivitas-aktivitas yang disukai: Suka aktivitas yang melbatkan kecakapan
gerak (motorik), benda-benda dan berstruktur. Aktivitas tersebut termasuk
atletik, pramuka, keahlian, karya-karya ilmiah, berkelompok, menggambar,
mesin-mesin, bengkel mekanik, ahli menembak, balapan (racing), berkebun.
d.
Yang tidak disukai: Menghindari situasi sosial yang memerlukan
ekspresi diri yang bebas (peranan menurut selera tertentu dan artistik), dimana
dia akan memusatkan perhatiannya, menghindari tugas-tugas intelektual dan
tugas-tugas verbal yang memerlukan membaca, dan berpikir abstrak;
menghindari situasi kerja yang menekankan pada pakaian yang pantas, berbicara
dan tata krama yang konvensional, dan sifat-sifat kepribadian yang diterima
oleh masyarakat umum.
e.
Konsep diri: Memandang dirinya sendiri seperti telah
dewasa dan matang, kelaki-lakian, praktis, konvensional, gigih, tidak sosial,
rendah diri, bersikap patuh, alamiah (tidak memamerkan diri), senang dengan
perubahan, dan memiliki jangkauan minat yang terbatas, menganggap dirinya
kurang memiliki kepercayaan diri.
f.
Hasil kerja (prestasi): Terutama hasil kerja yang dicapai dalam
lapangan teknik dan olahraga; cenderung kurang baik dalam bidang akademis,
soaial, dan seni.
g.
Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang sederhana, bergantung
pada pendapat orang lain dibandingkan dengan pendapat sendiri.
h.
Bakat dan kemampuan khusus: Memiliki bakat yang lebih baik dalam
matematika daripada bakat verbal; keterampilan psikomotor dan mekanis jauh
melampaui bakat numerikal (angka), verbal, dan persepsi.
i.
Kepribadian: orang-orang yang realistik menonjolkan
dirinya dengan cara mengembangkan keterampilan motorik dan keolahragaan, dengan
memperkenalkan kegagahan tubuh (fisik) dan dapat menguasai material.
Menjalankan mesin-mesin, alat-alat, dan kendaraan (terutama yang besar dan
sangat kuat).
Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe realistik
diantaranya: insinyur teknik, pilot, mekanik, tenaga pengepakan, staf produksi,
operator mesin/ radio, sopir truk, petani, pengawas bangunan, ahli listrik, dan
pekerjaan lain yang sejenis.
2. Tipe Intelektual
Orang-orang inteletual menguasai lingkungan
fisik dan sosial melalui penggunaan intelegensi; ia memecahkan masalah melalui
manipulasi ide-ide, kata-kata, simbol-simbol dibandingkan dengan melalui
kecakapan fisik dan sosial. Berikut ini adalah karakteristik orang-orang
dengan tipe intelektual ditinjau dari beberapa aspek:
a. Nilai-nilai dan tujuan: Lebih menyukai lapangan kerja atau jabatan ilmiah; memiliki
nilai-nilai teoritis dan kurang suka dengan tugas-tugas dan persoalan estetis.
b. Peranan yang disukai dan identifikasi: Peranan yan disukai sebagai seorang pekerja
yang berdiri sendiri (bebas), baik memberi maupun menerima dukungan; lebih suka
menjadi dirinya sendiri.
c. Aktivitas-aktivitas yang disukai: Suka aktivitas dari permukaan sampai
selesai dimana ia dapat mengekspresikan ketidaksosialannya, bergaul, dengan
orang lain, analitis, orientsi yang imajinatif; membaca karya-karya ilmiah,
berkelompok, pramuka, fotografi, aljabar, bahasa asing, ilmu-ilmu fisik,
trigonometri, aktivitas-aktivitas yang kreatif seperti seni musik dan seni
ukir.
d. Yang tidak disukai: Menghindari situasi yang memerlukan keterampilan sosial atau interaksi
sosial yang pelik dan agresif.
e. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri sebagai orang yang tidak sosial,
kelaki-lakian, keras hati, mengendalikan diri, mandiri, ilmiah, inteletual,
memusatkan perhatian dan pkiran kepada diri sendiri, berikap patuh, rendah
diri, tidak pamer, tidak dibantu dan tidak populer.
f.
Hasil kerja (prestasi): Terutama hasil kerja (prestasi)dalam bidang
akademik dan ilmiah. Cenderung kurang mampu melakukan pekerjaan sebagai seorang
pemimpin. Tipe intelektual memperoleh pengakuan untuk prestasi kerja kreatif
yang dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan (ilmiah)
g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang kompleks dan mampu mengatur kembali tempat
dengan baik
h. Bakat dan kemampuan khusus: Memiliki skor yang tinggi dalam bakat matematika dan bakat verbal.
i.
Kepribadian: Orang-orang inteletual menonjolkan dirinya
dengan cara meningkatkan terus kekuatannya melalui hasil kerja pengetahuan dan
inteletual.
Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe realistik
diantaranya: ahli fisika, biologi, kimia, antrpologi, matematika, peneliti,
dokter gigi, psikiater atau psikolog dan programer.
3. Tipe Sosial
Orang-orang sosial menguasai lingkungannya
dengan memilih tujuan, nilai-nilai dantugas-tugas dimana ia dapat menggunakan
kecakapannya demi kepentingan orang lainnya. Orang-orang sosial ditandai dengan
kecakapan sosialnya dan kebutuhan untuk mengadakan interaksi sosial.
Sifat-sifat yang khas pada orang-orang sosial, termasuk keramahtamahan, suka
bergaul, kebutuhan menyenagkan rang lain, kesadaran sosial. Dia lebih
mementingkan kesejahteraan orang lain; orang miskin, tidak berpendidikan,
remaja, orang yang tidak stabil dan usia lanjut. Dalam memecahkan masalah, dia
menyandarkan diri pada pelampiasan emosi dan perasaan daripada sumber-sumber
intelektualnya.
Berikut ini adalah karakteristik orang-orang
dengan tipe intelektual ditinjau dari beberapa aspek:
a. Nilai-nilai dan tujuan: Lebih menyukai lapangan pekerjaan dalam bidang kependidikan,
terapeutik dan keagamaan.
b. Peranan yang disukai dan identifikasi: Aktivitas-aktivitas yang lebih disukai
melibatkan ekspresi estetik, sosial, dan keagamaan, termasuk seperti tempat
peribadatan, pemerintahan, pelayanan masyarakat, musik, membaca, olahraga,
mengarang, drama, berpidato di depan umum, bahasa asing, sejarah, manata
pertunjukan, wartawan, hobi berkreasi dalam seni musik dan kepustakaan.
c. Yang tidak disukai: Menghindari peran kelaki-lakian yang memerlukan kecakapan motorik,
penggunaan alat-alat dan mesin.
d. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri sebagai orang orang sosial, kebutuhan
menyenangkan orang lain, riang gembira, suka bergaul, bersedia mengambil
resiko, bersifat kewanitaan, kebutuhan menguasai orang lain, tidak ilmiah,
bertanggung jawab, berpikir tepat guna, penerimaan diri sendiri, tidak
membutuhkan bantuan orang lain. Menilai tinggi diri sendiri dalam kepemimpinan,
kemampuan berbicara, popularitas, terangsan untuk berprestasi, dapat dipercaya,
ilmiah, ekspresif (perasa), dapat dipercaya dan memiliki citra diri yang
positif.
e. Hasil kerja (prestasi): Cenderung memiliki bakat verbal yang tinggi tetapi bakat matematikanya
rendah.
f.
Bakat dan kemampuan khusus: Cenderung memiliki bakat verbal yang tinggi
tetapi bakat matematikanya rendah.
g. Perkembangan pribadi: Tipe sosial acap berasal dari daerah pedesaan. Masa remaja dengan
latar belakang pedesaan tampak menjadi lebih bertanggung jawab, jarang
bermusuhan dengan kekuasaan orang tua dan orang lain yang berkuasa.
h. Kepribadian: Orang-orang sosial menonjolkan dan meningkatkan dirinya dengan
menolong memberikan bantuan tertentu kepada orang-orang lemah, anak muda,
orang-orang sakit, dan menyangkut kesejahteraan umat manusia. Dengan jalan ini
ia memperoleh kasih sayang, penghargaan, status sosial dan jabatan.
Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe realistik
diantaranya: public realtions, customer service, guru,
pekerja sosial, penari, konsultan dan perawat.
4. Tipe Enterprising
Orang-orang enterprising (usaha)
memilih nilai-nilai, tujuan dan tugas-tugas melalui yang mana ia dapat
mengekspresikan keberaniannya mengambil resiko, kebutuhan untuk menguasasi
orang lain, semangatnya yang besar dan keenerjikannya. Orang-orang yang enterprising juga
ditandai oleh sifat-sifatnya yang persuasif, verbal, ekstrover, penerimaan
diri, keagresifan lisan (berbicara), dan sifat-sifat pamer atau suka memamerkan
kecakapan-kecakapannya. Berikut ini adalah karakteristik orang-orang enterprising ditinjau
dari berbagai aspek:
a. Nilai-nilai dan tujuan: Lebih menyukai lapangan kerja dalam bidang penjualan, pengawas, dan
kepemimpinan; menempatkan nilai yang tinggi dalam persoalan ekonomi dan politik
dan menilai rendah dalam persoalan teoritis dan estetis.
b. Perananan yang disukai dan identifikasi: Suka dengan peran kelaki-lakian dan sangat
kuat
c. Aktivitas yang disukai: Suka dengan peran dan aktivitas dimana ia dapat memenuhi kebutuhannya
untuk menguasai orang lain, ekspresi verbal dan artistik, serta pengakuan/
penghargaan.
d. Aktivitas-aktivitas yang tidak disukai: Suka dengan peran dan aktivitas manual, dan
aktivitas non sosial, misalnya tukang, montir kendaraan bermotor, atau
aktivitas yang memerlukan konsentrasi yang lama dan ketekunan.
e. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri akan dapat menguasai orang lain, suka
bergaul, menyenangkan, bersedia mengambil resiko, tidak ilmiah, melucu, tidak
intelektual, penilaian diri yang sangat positif, menginginkan status yang
tinggi. Menilai tinggi dirinya dalam keterampilan berbicara dan kepemimpinan,
kestabilan emosi, popularitas, kemampuan olahraga, berpikir praktis dan
kepercayaan diri.
f.
Hasil Kerja (prestasi): Berprestasi dalam
olahraga dan dalam kepemimpinan dan kurang dalam bidang artistik.
g. Persepsi dan pandangan: Dalam melaksanakan tugas-tugas orang-orang enterprising memiliki
kemampuan yang kurang dalam mengorganisasikan kembali. Pandangannya diwarnai
dengan keyakinan yang kuat tentang politik dan nilai-nilai yang berorientasi
pada status.
h. Kepribadian: Orang-orang enterprising menonjolkan dan mempertinggi dirinya dengan
merebut kekuasaan, mengembangkan kemampuan olahraganya, mendapatkan kekayaan
material dan mengeksploitasi orang lain.
Terdapat beberapa jenis pekerjaan yang cocok dengan tipe enterprising diantaranya:
wirawasta, staff marketing, sales, pengacara, hakim, politikus, manajer
perusahaan dan pekerjaan lain yang sejenis.
5. Tipe Artistik
Orang-orang artistik menguasai lingkungan
sosial dan fisiknya dengan menggunakan perasaannya, emosinya, kata hatinya
(intuisi) dan imajinasinya untuk menciptakan produk dan bentuk-bentuk seni.
Bagi orang-orang artistik, pemecahan masalah adalah dengan cara melibatkan
ekspresi imajinasinya dan perasaannya melalui konsepsi dan mengerjakan menurut
seni yang direncanakannya. Berikut ini adalah karakteristik orang-orang
realistik ditinjau dari beberapa aspek:
a. Tujuan dan nilai-nilai: Lebih suka lapangan pekerjaan dalam bidang musik, artistik,
kesusastraan dan drama. Nilai-nilai estetis dan persoalan ekonomi serta politik
kedudukannya tidak begitu penting.
b. Peranan yang lebih disukai dan identifikasi: Mengagumi seniman dan intelektual yang
termahsyur. Ingin menjadi seseorang berdiri sendiri, artis yang kreatif,
khusus lagi dia menjadi seorang pengajar/ guru khususnya dalam bidang
artistik.
c. Aktivitas-aktivitas yang disukai:Menyukai hobi dan aktivitas
yang kira-kira bersifat kreatif, perdebatan, musik, sekolah, kewartawanan,
mahasiswa ilmu sosial dan politik, pelayanan masyarakat, berkelompok, fotografi,
bahasa inggris, sejarah, mengadakan pertunjukan, menulis puisi atau sajak,
melukis, pengarang kreatif.
d. Yang tidak disukai: Tidak suka aktivitas dan peranan kelaki-lakian, bengkel kendaraan
bermotor dan olahraga.
e. Konsep diri: Memandang dirinya sebagai orang yang tidak sosial, kewanitaan,
submissif (patuh), rendah diri, peka, berdiri sendiri, radikal, tidak stabil,
naif. Tunduk pada tekanan orang tua untuk mencapai prestasi. Menilai dirinya
sendiri memiliki kecakapan yang tinggi dalam mengarang, kerapian, berdiri
sendiri, percaya diri tetapi rendah dalam popularitas.
f.
Hasil kerja (prestasi): Terutama prestasi yang dicapai dalam
lapangan artistik
g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang fleksibel, bebas (berdiri sendiri), tidak
konvensional
h. Bakat dan kemampuan khusus: Biasanya bakat verbal lebih tinggi dibandingkan dengan bakat
matematika. Dia memiliki motorik dan persepsi yang baik yang menghasilkan
keunggulan dalam bidang seni
i.
Kepribadian: Dengan mengekspresikan dan mengembangkan
sifat-sifat artistik, maka orang artistik menonjolkan dirinya dengan penerimaan
yang baik secara sosial dan juga memperoleh persetujuan dan penghargaan.
Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe artistik diantaranya:
desainer pakaian, penari, komposer, editor buku dan desain grafis bisa menjadi
pilihan.
6. Tipe Konvensional
Orang-orang konvensional menguasai lingkungan
fisik dan sosial dengan memilih tujuan, nilai-nilai dan tugas-tugas yang
didukung oleh adat kebiasaan masyarakat. Dengan demikian, dia mengadakan
pendekatan terhadap masalah adalah bersifat stereotip, praktis, tepat;dia
kurang spontanitas. Sifat-sifat pribadinya sesuai dengan orientasinya. Ia
mengadakan kontrol yang baik, rapi, suka bergaul dan menciptakan suatu kesan
yang baik. Ia sedikit kurang fleksibel dan keras hati Berikut ini adalah
karakteristik orang-orang realistik ditinjau dari beberapa aspek:
a. Tujuan dan nilai-nilai: Lebih suka tugas-tugas klerikal; menempatkan nilai yang tertinggi pada
persoalan ekonomi dan menilai rendah dalam persoalan agama dan estetis.
b. Peranan yang lebih disukai dan identifikasi: Peranan yang disukainya ialah pengawas
bawahan dan ingin bertindak sebagai seorang ahli atau konsultan.
c. Aktivitas-aktivitas yang disukai: Ia menyujai suatu aktivitas-aktivitas yang
memberikan kesan yang bersifat pasif dan aktivitas yang berstruktur; drama,
musik, sekolah jurnalistik, berkelompok, ekonomi, aritmatik, ejaan da mengetik.
d. Yang tidak disukai: Umumnya menghindari jalan keluar secara agresif, kelaki-lakian, atau
tidak menyukai tugas-tugas yang memerlukan spontanitas. Aktivitas-aktivitas
tersebut termasuk pramuniaga, menggambar, mekanikal, bengkel,kendaraan
bermotor, penyelamatan, menembak, berlayar, balapan, tinju, sepak bola, menulis
laporan teknik, puisi atau sajak.
e. Konsep diri: Memandang dirinya kelaki-lakian, licik, berpengaruh, suka melucu,
kebutuhan untuk menguasai orang lain, teliti, suka bergaul, kurang berprestasi,
kaku, kurang efisien secara intelektual, membuat kesan yang baik, stabil,
penerimaan diri sendiri, menilai diri sendiri rendah sebagai pemimpin tetapi
tinggi dalam tanggung jawab, ilmiah, berpikir praktis, menyenangkan dan tekun.
Dinilai rendah oleh lain dalam kecakapan berbicara dan kepemimpinan.
f.
Hasil kerja (prestasi): Orang-orang konvensional adalah salah satu
dari dua tipe yang kemungkinan besar mampu mencapai prestasi.
g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang sederhana dan bergantung pada orang lain dalam
mengambil keputusan.
h. Bakat dan kemampuan: Memiliki bakat yang baik dalam matematika daripada verbal
i.
Kepribadian: Orang-orang konvensional menonjolkan dan
mempertinggi dirinya dengan mengidentifikasikan dengan besarnya kekayaan dalam
bidang keuangan dan kepemimpinan bisnisnya, dengan memperoleh kekayaan dengan
memainkan peran yang baik dengan bawahannya. Dia menghindari ketergantungan dan
menekankan pentingnya kesempurnaan, prestise dan ambisi. Karena menguasai
perilaku ini ia memperoleh status sosial dan jabatan.
Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe artistik diantaranya:
akuntan, administrasi, staff, sekretaris, manager real estate, agen
asuransi, administrasi penjualan, staf keuangan, kasir, statistika, pegawai
bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Jadi, sering-sering konsultasi dengan Guru BK kalian yaa... :)