PUBERTAS
PUBERTAS
Semua individu khususnya remaja pasti
akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek
intelektual, social, emosi, bahasa, moral, dan agama. Remaja didefisinikan
sebagai masa peralihan atau masa Adolensen atau masa Pubertas dari masa
anak-anak ke masa dewasa.Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai
masa dewasa.
Pubertas
adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual.
Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10
tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini
memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.Pada wanita
pubertas ditandai dengan menstruasi
pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.[1].
Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja.Pubertas dini, mempunyai efek
yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam
mengatur perkembangan seks wanita[2].
A.
Pengertian
Pubertas
Pubertas adalah
masa transisi dari masa anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan munculnya
tanda–tanda seksual sekunder dan kemampuan bereproduksi dengan ditandai dengan
perubahan hormonal, perubahan fisik, maupun perubahan psikologis dan sosial
(Styne, 2000). Puber berasal dari kata latin Pubescere berarti mendapat pubes
atau rambut kemaluan yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan
perkembangan seksual (Panuji & Umami, 1999). Menurut Chaplin (1993:408),
pubertas adalah periode-periode kehidupan dimana terjadi kematangan organ-organ
seks mencapai tahap menjadi fungsional terhadap variasi yang jelas sekali
diantara individu-individu yang berbeda, pada umumnya usia akhir periode untuk
anak perempuan adalah 13 tahun dan pada anak laki-laki 14 tahun
Pubertas bukan
merupakan peristiwa yang tiba-tiba terjadi, tetapi merupakan suatu refleksi
maturasi yang bertahap dari aksis hipotalamus-hipofisisgonad yang dimulai
sejak masa janin sampai masa pubertas, dimana tiap periode mempunyai
karakteristik tertentu.Pubertas terjadi sebagai akibat dari
peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus
dan diikuti oleh sekuen perubahan sistem endokrin yang komplek serta
timbulnya sistem umpan balik negatif dan positif. Sekuen ini akan diikuti oleh
timbulnya tanda seks sekunder, pacu tumbuh dan kesiapan untuk bereproduksi.
Masa puber merupakan masa transisi dan tumpang
tindih.Dikatakan transisi karena pubertas berada dalam peralihan antara masa
kanak-kanak dengan masa remaja dan dikatakan tumpang tindih karena beberapa
ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri
remaja juga dimilikinya.Jadi masa puber meliputi tahun-tahun akhir masa
kanak-kanak dan awal masa remaja. Menjelang anak matang secara seksual, ia
masih disebut anak puber, begitu matang secara seksual ia disebut remaja atau
remaja muda (Al Mighwar, 2006:70).
B.
Ciri-ciri
Pubertas
Anak
yang mengalami masa pubertas selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak
yang cepat ma tang, sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk
menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang lambat
matang.Anak perempuan cenderung lebih cepat matang dibandingkan anak laki-laki.
Ciri-ciri anak yang mengalami masa pubertas adalah sebagai berikut (Soetioe,
1982:5-6):
1.
Mencari pergaulan di luar keluarga, usaha
melepaskan diri dari ikatan keluarga.
2.
Minat subjektif dan sosial, timbul ke dalam
batin sendiri.
3.
Kepribadian tumbuh dan si puber menemukan diri
sendiri, ia mulai meneliti hidupnya.
4.
Penemuan nilai-nilai, sikapnya menjadi
emosional.
5.
Daya pikir melepaskan sifat-sifat konkret dan
menuju sifat-sifat abstrak.
6.
Perkembangan anak laki-laki dan anak perempuan
berbeda.
7.
Anak puber mengalami sikap ketidak-tenangan,
tidak seimbang dan menunjukkan sifat yang bertentangan.
Adapun
ciri-ciri fisik anak yang memasuki masa pubertas adalah sebagai berikut
(Sujanto, 1996:172-173):
1.
Kelenjar bagi anak laki-laki mulai menghasilkan
cairan yang terdiri atas sel-sel sperma dan bagi anak perempuan kelenjar
kelaminnya mulai menghasilkan sel telur.
2.
Anak laki-laki mengalami mimpi basah sedangkan
anak perempuan mengalami menstruasi.
3.
Tubuh mulai berkembang, sehingga tampak pada anak
laki-laki dadanya bertambah dengan otot-otot yang kuat dan anak perempuan,
pinggulnya mulai melebar.
4.
Mulai tumbuhnya rambut-rambut di bagian-bagian
tertentu baik anak laki-laki maupun anak perempuan.
5.
Anak laki-laki lebih banyak bernafas dengan
perut sedangkan anak perempuan lebih banyak bernafas dengan dada.
6.
Suara mulai berubah menjadi lebih besar atau
parau.
7.
Wajah anak laki-laki lebih tampak persegi
sedangkan wajah anak perempuan lebih tampak membulat.
8.
Motorik anak (cara bergerak) mulai berubah, sehingga
cara berjalan anak laki-laki dan anak perempuan mengalami perubahan. Anak
laki-laki tampak lebih kaku dan kasar, sedang anak perempuan tampak lebih
canggung.
9.
Mulai menghias diri, baik anak laki-laki maupun
anak perempuan berusaha menarik perhatian dengan memamerkan segala
perkembangannya, tetapi dengan malu-malu.
10.
Sikap batinnya kembali mengarah ke dalam,
sehingga timbul rasa percaya diri.
11.
Perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan
kembali harmonis.
C.
Tahap Masa
Pubertas
Masa
pubertas terjadi secara bertahap yaitu masa prapubertas, pubertas dan
pascapubertas yang dijelaskan sebagai berikut (Wong et al, 2009:585):
1.
Prapubertas. Yaitu periode sekitar 2 tahun sebelum
pubertas ketika anak pertama kali mengalami perubahan fisik yang menandakan
kematangan seksual.
2.
Pubertas. Merupakan titik pencapaian kematangan
seksual, ditandai dengan keluarnya darah menstruasi pertama kali pada remaja
putri sedangkan pada remaja putra indikasi seksualitasnya kurang jelas.
3.
Pascapubertas. Merupakan periode 1 sampai 2 tahun setelah
pubertas, ketika pertumbuhan tulang telah lengkap dan fungsi reproduksinya
terbentuk dengan cukup baik.