MENGGAPAI CITA-CITA
CITA-CITAKU
Barangkali sewaktu masih kecil kalian ditanya
oleh bapak atau ibu, apa cita - citamu bila sudah besar? Mungkin secara
spontan jawaban polos kalian adalah : saya
ingin menjadi dokter, guru, pengusaha dan lain – lain. Kalau pertanyaan seperti
itu diajukan sekarang, apakah jawaban kalian ?
Sebagian peserta didik seusia kalian lebih
sering berpikir panjang dulu baru menjawab, itupun dengan ragu dan malu, saya bercita – cita sebagai
............. Bahkan ada diantara kalian
yang tidak berani menyebutkan cita – cita. Namun ada yang secara mantap dapat menjelaskan tentang cita – cita.
Mana yang lebih baik, tidak memiliki
cita – cita. Ragu dan malu dalam mengungkap cita - cita. Atau mantap dan pasti memiliki
cita – cita ?
Cita -
cita bukanlah sekedar perwujudan harapan
masa kecil, cita-cita adalah bagian dari
perkembangan karier manusia. Cita - cita
bukanlah hanya khayalan anak - anak
tentang masa depan. Cita - cita
sering disebut dengan impian. Impian yang ingin dicapai dimasa datang. Semakin
besar impian atau cita - cita,
makin besar pula motivasi atau semangat untuk meraih. Dengan kata lain cita - cita
harus memberi dampak yang besar, yakni berkobarnya semangat untuk berjuang melawan
kesulitan yang datang. Bila cita - cita tidak memberikan dampak emosional berupa
terpompanya semangat mencapai dan menggapai, maka
cita-cita akan berubah menjadi sekedar
khayalan belaka.
Kita wajib memiliki cita - cita. Bahkan Ustadz, guru, orang tua dan tokoh masyarakat atau tokoh agama memberi nasihat
pada kita agar jangan pelit dengan cita - cita. Bercita-citalah sebanyak - banyaknya. Jangan hanya satu atau dua cita - cita. Ada pesan gantungkan harapan kalian setinggi langit,
dan kejarlah. Jika kalian tidak menggapai matahari, kalian akan tersangkut di
pepohonan atau di atas gunung yang tinggi, atau bahkan mencapai bintang.
Memiliki cita - cita adalah wajib bagi manusia, bagaimana seharusnya
kita menentukan cita-cita? Apakah masih
sama seperti anak TK/SD yang ditanya oleh
gurunya tentang cita - cita? Tentu saja harus berbeda. Anak kecil sering kali
menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi
dokter, petani, pilot pesawat, guru, tentara, dan lain-lain. Mereka juga senang
bermain peran, misalnya bermain dokter-dokteran, penokohan figur idola, guru,polisi,artis terkenal dan lain-lain
sesuai berbagai peran yang dilihat di lingkungannya. Jabatan atau pekerjaan yang
mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh
yang pernah melintas dalam kehidupan anak. Maka tidak mengherankan jika
pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih asal sebut saja.
Kalian kini telah memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang
keadaan kalian baik kelebihan maupun kekurangannya. Kalian telah melihat begitu
banyak pekerjaan di sekitar kita dengan berbagai syarat tertentu untuk meraih baik mensyaratkan keadaan
fisik tertentu, seperti tinggi badan, kondisi badan, dan lain - lain.
Kenyataan sehari-hari, kita menjumpai
bahwa ada persyaratan-persyaratan untuk memasuki dunia pekerjaaan tertentu.
Misalnya, syarat untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia, adalah
tinggi badan 160 cm, tidak buta warna, ijazah minimal dari SMA/sederajat, dan lainnya. Ini berarti orang yang tidak memiliki seluruh
syarat itu tidak bisa mendaftar bekerja menjadi TNI. Orang yang tingginya hanya
150 cm, tentu tidak tepat bercita - cita
menjadi tentara. Orang yang cedal jangan
bercita - cita
menjadi guru atau penyiar.
Namun
demikian, bukan berarti bahwa kita membatasi cita - cita. Kita tidak membatasi cita - cita, tetapi memilih cita - cita yang sesuai dengan keadaan atau kondisi
kita. Baik kondisi fisik maupun mental. Kini kewajiban kalian adalah memahami
kondisi atau keadaan fisik dan mental diri untuk dijadikan pertimbangan dalam
menentukan cita- cita.
Bagaimana kondisi fisik kalian? Apakah kondisi fisik itu merupakan kondisi yang
permanen? Ataukah kondisi itu bisa berubah dimasa mendatang, baik dengan
pengobatan maupun dengan usaha lain?
Kondisi mental juga sangat berpengaruh dalam menentukan suatu pekerjaan masa
depan, seperti minat,bakat, perasaan, keingingan, keberanian berbicara, gagap
dalam berbicara, perasaan jijik terhadap sesuatu, dan lain - lain.
Kondisi fisik atau mental yang kalian miliki
sekarang adalah sesuatu yang patut kalian syukuri. Itulah karunia Allah SWT yang
wajib dikembangkan. Keadaan yang mungkin dipandang sebagai kekurangan bisa jadi merupakan sesuatu yang
bisa dikembangkan menjadi kelebihan. Coba kalian lihat di televisi, banyak
sekali bintang sinetron, pelawak, yang menurut pandangan umum begitu sempurna.
Kita kemudian memiliki standar penilaian, orang yang sempurna.
Coba kita lihat lebih teliti lagi, diantara
bintang bintang yang sering muncul di televisi, ada yang sebenarnya secara fisik tidak sempurna.
Ada yang tubuhnya kecil, ada yang kulitnya hitam legam, ada yang tubuhnya
tambun, ada yang mukanya tongos
seperti Thukul Arwana. Dalam kehidupan sehari - hari juga banyak contoh, orang
yang menurut penilaian umum memiliki banyak kekurangan ternyata bisa sukses
pada kehidupannya.
Alangkah baiknya bila kita tahu persis,
memahami tentang diri kita baik fisik maupun mental, baik kelebihan maupun
kekurangannya. Kita menerima dengan lapang hati keadaan atau kondisi itu, dan
berusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk bekal menggapai cita - cita atau. Bagaimanakah cara menilai keadaan agar dapat diperbaiki ? Dalam
kehidupan ini tidak pernah ada yang sempurna, setiap orang pasti banyak
kelemahan- kelemahan tetapi jangan pernah lupa dibalik kelemahan- kelemahan
masih tersisa kebaikan- kebaikan.
Mengembangkan kelemahan- kelemahan pada seseorang untuk menjadi
kelebihan- kelebihan bukan sesuatu yang mudah dikerjakan, namun bisa dilakukan
dengan ketekunan, kesabaran dan kerja keras. Sebab tanpa ketekunan, kesabaran
dan kerja keras mustahil kelemahan akan menjadi keunggulan atau potensi diri.
Cara menggapai cita-cita
sebagai berikut :
1.
Jaga dan tumbuhkan cita-cita Anda dengan cara
tidak merasa puas setelah Anda mendapatkan sedikit kenikmatan, namun tetap
menjaga dan mengembangkan apa yang telah Anda dapatkan
2.
Kembangkan kepribadian Anda untuk menjadi yang
lebih baik lagi, orang yang sukses adalah orang yang mau dan berusaha untuk
menjaga kepribadian yang baik, dan mau untuk mengembangkannya sampai dirinya
benar-benar telah mampu untuk mewujudkan cita-citanya
3.
Berfikir maju. Banyak orang yang merasa bahwa
dirinya adalah yang terbaik diantara yang lain, perspektif semacam itu harus
dihilangkan. Kuatkan keyakinan Anda dan selalu berhati-hati
4.
Kembangkan kemampuan yang telah Anda miliki
sampai Anda benar benar tidak kuat untuk mengembangkannya
5.
Tingkatkan ilmu pengetahuan yang Anda kuasai.
Ilmu pengetahuan sangat penting dalam proses untuk menggapai cita-cita, maka
dari itu tingkatkan ilmu pengetahuan Anda agar cita-cita yang Anda inginkan
bisa terwujud
6.
Sukai cita-cita yang akan Anda raih. Dengan
begitu, Anda akan meraih kebahagian dan cita-cita yang Anda impikan
7.
Tidak menyerah dan selalu mencoba
8.
Menatap kedepan untuk lebih baik dan menjadikan
sejarah serta kegagalan sebagai pelajaran untuk menuju kesuksesan
9.
Berdo’a.